JAKARTA, economicnoise.com – PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengumumkan keberhasilan mereka dalam memperoleh kontrak baru. Di sisi lain, PT Pembangunan Perumahan (PTPP) telah menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dengan total nilai proyek sebesar Rp 5,68 triliun.
WIKA berhasil mencatatkan perolehan kontrak baru hingga September 2024 dengan total mencapai Rp 15,5 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari sektor infrastruktur dan gedung, disusul oleh segmen industri, properti, serta EPCC (Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning).
Salah satu proyek penting yang berhasil diraih WIKA adalah peningkatan jalan di kawasan Hankam dan Lingkar Sepaku 4 di Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan nilai kontrak WIKA mencapai Rp 945 miliar. Proyek ini merupakan lanjutan dari pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan Timur yang dimulai pada Oktober 2024 dan direncanakan selesai pada 2026.
Di bulan September, WIKA juga berhasil mengamankan sejumlah proyek baru lainnya, seperti pembangunan Jembatan Kaca di Bendungan Sukamahi, Jawa Barat; peningkatan jalan di kawasan Hankam dan Lingkar Sepaku 4 di IKN Kalimantan Timur; serta proyek penanganan banjir di Kota Demak, Jawa Tengah.
Agung Budi Waskito, Direktur Utama WIKA, mengungkapkan bahwa pencapaian ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam membangun infrastruktur strategis nasional, termasuk proyek di IKN. “Kami bertekad memastikan setiap proyek dilaksanakan dengan standar tinggi, efisiensi maksimal, dan inovasi berkelanjutan untuk mempercepat pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya pada Minggu (20/10/2024).
Di sisi lain, Waskita Karya memperluas portofolio di sektor perairan dengan meraih kontrak senilai 811,05 juta won dan Rp 224,4 miliar, atau total sekitar Rp 233,5 miliar, untuk proyek rehabilitasi daerah irigasi (DI) Cibaliung di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Ermy Puspa Yunita, Sekretaris Perusahaan Waskita, menjelaskan bahwa proyek rehabilitasi ini bertujuan untuk memperbaiki jaringan irigasi agar dapat mendukung peningkatan produktivitas pertanian di wilayah tersebut. “Kami berharap rehabilitasi ini dapat berdampak positif pada peningkatan hasil pertanian di Banten, khususnya di Pandeglang, sejalan dengan program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan,” tuturnya.